Rabu, 26 September 2012
Kisah ini berisi percakapan antara seorang ustadz dengan seorang bule laki laki yang berasal dari negara Inggris yang tidak menyukai budaya dan penampilan para wanita muslimah. Kemudian dia memutuskan untuk bertanya pada seorang ustadz. dan percakapan pun dimulai...
Bule : ustadz, saya ingin bertanya kepada anda. Di negara saya, tidak ada batasan bagi perempuan maupun laki laki. Contohnya, saat berjabat tangan. Tangan kami bisa saling bertemu dan kemudian dilanjutkan mencium pipi. Tapi kenapa para wanita muslimah sombong dan tidak mau menerima uluran tangan kami ?
kemudian Sang ustadz menjawab,
Ustadz : di negara mu, siapa orang yang bisa berjabat tangan dengan ratu Elizabeth ?
Bule : tentu saja hanya keluarga, orang terdekat dan orang yang penting..
Ustadz : nah, begitulah Islam memperlakukan para perempuan. Islam menganggap bahwa wanita adalah ratu dan makhluk yang mulia. Oleh karena itu, hanya keluarga dan mahram nya lah yang bisa menyentuhnya.
Bule : oke. kalau begitu, saya setuju sedikit. Tapi yang paling saya tidak suka dari wanita muslimah adalah cara mereka berpakaian Tadz. Mengapa mereka menutup seluruh tubuh mereka kecuali wajah ? Di negara ku, para wanita bebas mengenakan baju mereka.
Sang ustadz pun kemudian mengambil 2 buah permen dari kanton nya. Dan kemudian membuka bungkus salah satu permen, dan meletakkan kedua permen itu di telapak tangan nya.
Ustadz : jika kamu saya suruh memilih permen ini, mana permen yang akan kamu pilih ?
Bule : tentu saja yang masih terbungkus Tadz. Yang sudah terbuka pasti sudah tercemar.
Ustadz : Wanita muslimah adalah ibarat permen. Kami para laki laki muslim pasti mencari yang masih "terbungkus". Terbungkus seperti permen, itu berarti dia belum tercemar seperti apa yang kamu bilang. Dan begitulah seharusnya wanita muslimah, dia ibarat ratu dan ibarat permen :)
Kemudian percakapan berakhir dengan kekalahan argumen Sang bule..
Semoga bermanfaat dan menginspirasi :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar