Kamis, 27 September 2012
BELAJAR, BEKERJA ATAU BERIBADAH
Setiap orang hendaknya menekuni jalan hidup yang ditetapkan Allah kepadanya.
Siapa yang ditetapkan Allah menjadi penuntut ilmu, hendaknya ia bersungguh-sungguh menuntut ilmu, mengulang-ulang pelajaran dan hafalannya, kemudian mengamalkan ilmunya.
Siapa yang ditetapkan Allah untuk mencari rezeki, hendaknya ia ridho dan bersungguh-sungguh dalam mengelola usahanya.
Begitulah, setiap orang hendaknya ridho dan mensyukuri apa yang telah ditentukan Allah baginya sehingga ia dapat mencapai derajat orang-orang yang sempurna. Penulis Zubad berkata:
Yang benar, kamu bersikukuh pada ketentuan Allah,
hingga Allah memindahkanmu darinya.
Ibnu Atha Illah berkata dalam Al-Hikam:
Keinginanmu untuk ber-tajrid*, padahal Allah meletakkanmu pada asbab** merupakan syahwat yang tersembunyi. Keinginanmu untuk mencari asbab padahal Allah meletakkanmu dalam tajrid akan menurunkanmu dari derajat yang tinggi. (II:72)
(Habib Muhammad bin Hadi Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah, Putera Riyadi)
Catatan kaki:
* tajrid: mencurahkan semua perhatian, tenaga dan
waktu hanya untuk beribadah kepada Alloh.
** asbab: semua kemudahan (fasilitas) dan sarana
untuk memperoleh kenikmatan duniawi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar