Jumat, 31 Mei 2013

Rindu Rasul..

Ini adalah kisah tentang seorang anak kecil yang tumbuh di negeri Syam. Anak ini tampak istimewa karena satu-satu nya keinginan anak ini hanya lah datang ke Madinah dan “bertemu” dengan Rasulullah SAW –ziarah-. Tidak ada keinginan lain yang dimiliki anak kecil itu, kecuali hanya pergi ke Madinah dan meluapkan rasa rindu nya yang mendalam kepada baginda Rasul SAW. Ayah dari anak tersebut menolak permintaan si anak karena perjalanan dari Syam menuju Madinah membutuhkan waktu sekitar 30 hari perjalanan dengan unta. Jika berjalan kaki, bisa jadi lebih. Jadi bagaimana mungkin, Sang Ayah tega membiarkan anak nya yang masih kecil berangkat menuju Madinah seorang diri dengan jarak yang begitu jauh ? Akhirnya, karena Si anak terus menangis dan tidak ingin diam, Sang Ayah membawanya kepada seorang ulama. (Lihat bagaimana orang-orang tedahulu begitu memuliakan ulama). Kemudian sang aya bertanya mengenai solusi untuk anak nya, dan sang ulama bertanya “dia ingin ke Madinah untuk bermain main atau karena rindu ingin berjumpa dengan Rasulullah SAW?”. Sang Ayah menjawab “untuk datang menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan rasa rindu nya yang sudah tak terbendung lagi.” Dan sekarang lihat bagaimana Sang Ulama menjawab, “jika memang itu tujuan nya, maka biarkan dia pergi sendiri. Insya Allah, Allah akan memberikan pertolongan kepadanya.” Sesampainya di rumah, dilaksanakan lah perintah dari sang ulama untuk membiarkan anak nya pergi sendirian. Berbekal harta seadanya, sang ayah berpesan kepada si anak “kamu akan berangkat sendiri. Ayah ridho, dan kamu boleh tinggal di Madinah. Dan kelak jika kamu sudah di surga bersama Rasulullah SAW, jangan lupa untuk menolong ayah dan ibu mu”. Akhirnya si anak berangkatlah menuju Madinah. Sesampai nya di Madinah, si anak langsung menemui Rasulullah SAW di pusara beliau. Setelah itu, si anak hidup di Madinah dan saat si anak sudah hampir mencapai dewasa, si anak diberi anugerah oleh Allah untuk berjumpa secara langsung, dengan mata kepala nya, bertemu dan melihat Rasulullah SAW. SubhanAllah :”) Setelah anak itu tumbuh dewasa, dalam suatu kesempatan anak itu mengungkapkan bahwa setiap apa-apa yang dilakukan nya, mendapat perintah langsung dari Rasulullah SAW. Semua hal, termasuk hal-hal mubah seperti makan dan minum. Dia sungguh anak yang beruntung dan tinggi derajatnya. --- Sungguh, betapa anak itu sangat beruntung dan saya yakin, anak itu akan tumbuh menjadi anak yang luar biassa. Bagaimana mungkin anak yang dibimbing langsung oleh Baginda Rasul SAW tidak menjadi anak yang hebat ? :”
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal..

Dalam beberapa kesempatan, saya sering menemui beberapa orang yang bertanya tentang bagaimana cara nya berbakti terhadap orang tua yan sudah meninggal. Dan dari beliau, Habib Noval bin Muhammad Alaydrus saya mendapat jawaban nya. Beliau menuturkan bahwa : Imam Nawawi ra dalam kitab Shohih Muslim berkata : “Barang siapa hendak berbakti terhadap orang tua nya, maka bersedekahlah untuk kedua nya, dan pahala sedekah itu akan sampai dan bermanfaat bagi si mayat. Masalah ini tidak diperselisihkan di antara kaum Muslimin dan demikian itulah pendapat yang benar”. (Imam Nawawi ra, Syarah Shohih Muslim juz I, Mathba’ah al-Mishriyah, hal 98) Habib Abdullah Al-Haddad ra dalam buku nya An-Nashoihud Diniyyah berkata : Sebagaimana manusia wajib berbakti kepada orang tua nya semasa hidup mereka, maka setela kedua nya meninggal dunia, ia juga wajib berbakti kepada mereka. Cara nya adalah : 11. Mendoakan dan memohonkan ampun mereka 22. Bersedekah untuk mereka 33. Melunasi hutang hutang mereka 44. Melaksanakan wasiat mereka 55. Menyambung hubungan silaturrahmi dengan kerabat, teman dan orang orang yang mereka cintai. Semua hal diatas adalah merupakan bentuk kesempurnaan bakti anak kepada orang tua nya sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis. Semoga bermanfaat, selamat mencoba :)
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Kecil dan Bermanfaat Besar : Sholat Dhuha..

Dhuha adalah penggalan waktu dalam hari dimana sinar matahri mulai terasa hangat nya. Waktu dhuha adalah saat yang spesial bagi Allah dan hamba-hamba yang mengerti, dimana kebanyakan manusia terlena saat itu. Waktu dhuha terentang panjang mulai saat sinar matahari terasa hangat hingga masuk waktu dzuhur. Setiap waktu shalat fardhu ke shalat lain nya memiliki interval yang relatif sama. Hanya isya ke subuh, subuh ke dzuhur yang terdapat interval yang cukup panjang. Mengisi ruang waktu antara isya ke subuh ada shalat tahajjud. Sedangkan di antara waktu subuh ke dzuhur diisi dengan shalat dhuha. Dhuha dan tahajjud adalah dua shalat sunnah bagi umat tapi wajib bagi Rasulullah SAW. Dhuha boleh dikerjakan dari 2 hingga 12 rakaat. Meski hukum mengerjakan nya adalah sunnah, namun Allah memerintahkan nya dalam hadist qudsi bahwa rezeki akan terjamin karena shalat dhuha. Allah mewahyukan : “Ya anak Adam, jangan kau malas melakukan 4 rakaat shalat (dhuha) di awal pagi maka Aku jamin rezekimu hingga akhhir hari” (HR Hakim) Demikian pula Nabi SAW bersabda bahwa : “sesungguhnya setiap anak cucu Adam diciptakan dengan 360 ruas tulang. Barang siapa bertakbir kepada Allah, memuji Allah, mengesakan Allah, bertasbih kepada Allah, beristigfar kepada Allah dan menyingkirkan batu atau duri dari jalan umu, dan beramar makruf dan nahi mungkar sebanyak 36 sebanyak 360 ruas tulang itu, maka di hari itu ia berjalan dan tubuhnya telah ia jauhkan dari api neraka.” (HR Muslim) Rasul menjelaskan beberapa amal yang setara dengan sedeka 360 kali. Beliau menutup penjelasan nya bahwa itu semua bisa diganti dengan 2 rakaat shalat dhuha. Kemudian Rasulullah SAW bersabda : “dan dua rakaat Dhuha cukup sebagai pengganti semua itu.” (HR Muslim dan Abu Dawud) Dan dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW bersabda : “Dalam surga terdapat pintu yang bernama Dhuha, dan pada hari kiamat nanti ada yang memanggil “Dimana orang yang senantiasa mengerjakan Shalat Dhuha ? Ini pintu mu, masuklah dengan kasih sayang Allah.” (HR Thabrani) Abu Hurairah diberi wasiat oleh Rasulullah SAW untuk tidak meninggalkan shalat dhuha meskipun 2 rakaat. --- Informasi ini saya dapat dari buku Habib Noval bin Muhammad Alaydrus yang berjudul Jurus Jurus Taqwa.
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Jumat, 22 Maret 2013

Manfaat Menziarahi Kuburan Orang Tua..

Kisah ini masih berhubungan dengan post sebelum nya, yaitu mengenai ziarah kubur. Simak cerita inspiratif berikut : Bahiyah, seorang wanita ahli ibadah ketika berjuang menghadapi maut, ia tengadahkan wajah nya ke langit dan berdoa, “Duhai Allah yang menjadi satu-satunya harapan dan sandaran ku, dalam hidup dan matiku, tolong jangan hinakan aku saat mati dan jangan biarkan aku kesepian dalam kubur ku nanti.” Setelah dia wafat, putra nya pada setiap malam Jum’at dan hari Jum’at menziarahi makam nya. Sang anak membacakan beberapa ayat atau surat dan berdoa memohonkan ampun untuk ibu nya dan semua orang yang dimakamkan di pemakaman tersebut. Kemudian sang anak bercerita : “Suatu malam aku bermimpi bertemu dengan ibu ku. Setelah kuucapkan salam kepadanya, aku pun bertanya, ‘Duhai ibu, bagaimana keadaan mu ?’ “ “Duhai anak ku, sesungguhnya menghadapi maut adalah sangat tidak mudah. Akan tetapi alhamdulillah, di alam barzakh dibentangkan untukku permadani yang sangat harum aromanya hingga hari kiamat.” “Ibu, apakah engkau menginginkan sesuatu dari ku ?” “Ya. Duhai anakku aku senang dengan kunjungan-kunjungan mu pada malam Jum’at dan hari Jum’at. Begitu pula mereka yang dimakamkan di sekitar ku. Ketika engkau datang, mereka berkata, ‘Hai Bahiyah, lihat, anak mu telah datang.’ “ Aku biasa menziarahi ibu ku di malam Jum’at dan hari Juma’t. Setelah membaca beberapa ayat Al-Qur’an, aku mengucapkan doa berikut : “Semoga Allah menghibur kemurungan kalian, merahmati perantauan kalian, mengampuni semua kesalahan kalian, dan menerima semua amal kebajikan kalian” Suatu malam aku bermimpi didatangi oleh sekelompok orang yang tak terhitung jumlah nya. Aku pun bertanya kepada mereka, “Siapakah kalian?” “Kami adalah orang-orang yang telah meninggal dunia yang dimakamkan di pemakaman yang biasa engkau ziarahi. Kami ingin mengucapkan terima kaish, dan memohon mu untuk tidak menghentikan pembacaan Al-Qur’an dan doa yang biasa engkau baca ketika menziarahi ibumu.” Sejak sat itu, setiap malam Jumat dan hari Juma aku selalu mendoakan mereka. --- Cerita ini adalah salah satu cerita yag terdapat dalam buku Surga di Depan Mata karya Habib Noval bin Muhammad Alaydrus halaman 110. Semoga dengan cerita itu, kita bisa mengambi hikmah dan mengamalkan nya untuk menunjukkan bahwa kita masih mencintai orang orang yang telah meninggal dunia. Tidak ada salah nya mendoakan mereka yang kita cintai meskipun mereka sudah meninggal. Jadi, siapa yang mau menyenangkan hati orang yang mereka sayangi di dalam kubur ? :D
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Senin, 08 Oktober 2012

Jangan Remehkan Amal

BERAMALLAH sebanyak mungkin, dan pilihlah amal yang dapat kamu kerjakan secara berkesinambungan (mudâwamah). Jangan remehkan satu amal pun yang pernah kau kerjakan. Sebab, setelah Imam Ghazâlî wafat, seseorang bermimpi bertemu dengannya dan bertanya, “Bagaimana Allâh memperlakukanmu?”. “DIA mengampuniku,” jawab Imam Ghazâlî. “Amal apa yang menyebabkan Allâh mengampunimu?” “Suatu hari, ketika aku sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat hinggap di penaku. Kubiarkan ia minum tinta itu hingga puas.” Ketahuilah, amal yang bernilai tinggi adalah amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna, baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri ataupun karena orang lain yang berada di sekitarnya.
»»  BACA SELENGKAPNYA...
Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-navigasi-nomor-halaman-di.html#ixzz0Kng2xxDI